Sunday, July 17, 2016

Inilah Catatan Panjang Sejarah Kudeta di Turki Sepanjang Masa

Kudeta bukan hal baru bagi Turki. Sebab, sejarah negara yang wilayahnya membentang di Eropa dan Asia itu memang sudah sering dilanda kudeta.
Hingga kini, tercatat sudah enam kali kudeta terjadi di Turki. Kudeta- pertama terjadi pada 1960, sedangkan yang terakhir adalah 2016.

Recep Tayyeb Erdogan, Presiden Turki
Berikut ini adalah catatan tentang kudeta yang pernah terjadi di Turki:
1960: Pada Mei 1960, militer Turki menahan seluruh anggota Partai Demokrat yang kala itu memerintah. Tidak sekadar menangkap, kala itu militer di negara yang didirikan Mustafa Kemal Attaturk itu juga mengadili anggota Partai Demokrat.
1961: Pada 1961 militer Turki pernah menggulingkan Perdana Menteri Adnan Menderes. Militer lantas menggantung Adnan bersama dengan menteri luar negeri dan menteri keuangannya.
1971: Hanya berselang sepuluh tahun setelah kudeta 1961, militer Turki kembali membubarkan pemerintahan. Pada 1971, angkatan bersenjata di negeri yang beribu kota di Ankara itu memaksa Suleyman Demirel mundur dari posisi perdana menteri.
1980: Para jenderal di Turki melakukan intervensi besar-besaran di kancah politik ketika terjadi bentrok antara kelompok mahasiswa Sayap Kanan dan Sayap Kiri yang menggiring negeri transkontinental itu ke jurang perang saudara. Kala itu pemimpin junta militer, Kenan Evren mengangkat dirinya sendiri sebagai presiden, sekaligus menulis ulang konstitusi yang menjamin kekuasaan angkatan bersenjata.
1997: Pada awal 1997, militer Turki memaksa pemimpin koalisi kelompok Islam yang sedang berkuasa, Nekmettin Erbakan untuk mengundurkan diri dari tampuk kekuasaan. Kala itu Erbakan dituding memimpin Turki dengan aturan agama. Namun, militer tidak mengambil aluh kekuasaan, tapi mendorong para politisi sekuler untuk membentuk pemerintahan baru.
2016: Pada 15 Juli 2016, militer Turki kembali melakukan kudeta. Namun, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut kudeta itu gagal dan dirinya tetap menjadi panglima tertinggi angkatan bersenjata Turki.

No comments:
Write komentar