BANDA ACEH - Pergantian Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
Banda Aceh dinilai oleh Ketua Komisi VI DPRA, T Iskandar Daod tidak akan
serta merta memperbaiki manajemen rumah sakit milik Pemerintah Aceh
tersebut.
“Menyoe kheun ureung, le that geng di sinan (orang bilang banyak kali
geng di situ). Ada geng si A ada geng si B. Jadi ya itu harus dihindari
dan harus dibongkar, tidak boleh ada geng di situ agar manajemennya
bagus dan pelayanannya optimal untuk masyarakat,” kata Iskandar Daod.
Menurut Iskandar, Komisi VI DPRA yang membidangi kesehatan mengapresiasi langkah cepat Gubernur Zaini Abdullah menangani permasalahan di RSIA. Namun, lanjut Iskandar, pergantian direktur bukan satu-satunya solusi untuk menyelesaikan semua permasalahan pelayanan dan masalah lainnya di RSIA. Karena, permasalahan di RSIA sudah sangat komplit sehingga butuh penyegaran dan butuh evaluasi secara menyeluruh. http://acehabad.blogspot.com/2016/04/terkuak-ada-geng-di-rsia.html
“RSIA adalah salah satu mitra kerja kami. Kami mensinyalir manajemen RSIA bermasalah secara keseluruhan dan Bu Erni (drg Erni Rahmayani yang sudah dicopot, red) selaku leader memang harus menerima konsekuensi itu. Tapi Pak Gubernur jangan melihat itu saja, harus melihat secara menyeluruh karena menajemen itu bukan hanya direktur saja, jadi kita harap mutasi jangan setengah hati,” sebut Iskandar.
Dikatakan Iskandar, tersendatnya intensif atau remunerasi--yang
didemo oleh petugas medis pada 22 Desember 2015--sebagai salah satu
bukti bahwa ada yang tidak beres dalam manajemen RSIA. Iskandar tak menampik ada oknum-oknum di dalam manajemen RSIA yang bermain dan menciptakan suasana tertentu untuk kepentingan tertentu pula.
Ketua Komisi VI DPRA itu menganggap ada ketidakharmonisan di internal RSIA selama ini. Dia berharap jangan saling tuding menuding, semuanya harus dikendalikan dengan baik. “Mungkin selama ini ada komunikas yang tidak bagus, ada miskomunikasi dalam manajemen RSIA ini, jadi ini harus dibenah ke depan,” kata Iskandar Daod.
Kepada Direktur RSIA yang baru, Iskandar meminta agar mendalami fungsi dan keberadaan RSIA sebagai rumah sakit yang harus memberi pelayanan optimal kepada masyarakat.
“Jangan sampai nanti terjadi perlawanan dari bawah atau dari dalam seperti yang dicurigai selama ini. Dokter Amri yang telah lama berkecimpung dalam dunia kesehatan harus benar-benar tahu permasalahan di RSIA, kita siap untuk mendukung beliau. Sedangkan kepada Pak Gubernur, sekali kita berharap, RSIA ini dievaluasi secara menyeluruh bukan hanya pergantian direktur saja,” demikian Iskandar Daod.
Terima kasih telah berkunjung di Blog kami! Setelah Anda membaca artikel ini mohon tinggalkan komentar dan jika ingin membagikan atau menyalin isi artikel ini jangan lupa meletakkan sumber link blog http://acehabad.blogspot.com. TERIMA KASIH!
Koban Ibu dan Bayi meninggal di RSIA |
Menurut Iskandar, Komisi VI DPRA yang membidangi kesehatan mengapresiasi langkah cepat Gubernur Zaini Abdullah menangani permasalahan di RSIA. Namun, lanjut Iskandar, pergantian direktur bukan satu-satunya solusi untuk menyelesaikan semua permasalahan pelayanan dan masalah lainnya di RSIA. Karena, permasalahan di RSIA sudah sangat komplit sehingga butuh penyegaran dan butuh evaluasi secara menyeluruh. http://acehabad.blogspot.com/2016/04/terkuak-ada-geng-di-rsia.html
“RSIA adalah salah satu mitra kerja kami. Kami mensinyalir manajemen RSIA bermasalah secara keseluruhan dan Bu Erni (drg Erni Rahmayani yang sudah dicopot, red) selaku leader memang harus menerima konsekuensi itu. Tapi Pak Gubernur jangan melihat itu saja, harus melihat secara menyeluruh karena menajemen itu bukan hanya direktur saja, jadi kita harap mutasi jangan setengah hati,” sebut Iskandar.
Suami korban membawa jenazah bayinya ke pemakaman |
Ketua Komisi VI DPRA itu menganggap ada ketidakharmonisan di internal RSIA selama ini. Dia berharap jangan saling tuding menuding, semuanya harus dikendalikan dengan baik. “Mungkin selama ini ada komunikas yang tidak bagus, ada miskomunikasi dalam manajemen RSIA ini, jadi ini harus dibenah ke depan,” kata Iskandar Daod.
Kepada Direktur RSIA yang baru, Iskandar meminta agar mendalami fungsi dan keberadaan RSIA sebagai rumah sakit yang harus memberi pelayanan optimal kepada masyarakat.
“Jangan sampai nanti terjadi perlawanan dari bawah atau dari dalam seperti yang dicurigai selama ini. Dokter Amri yang telah lama berkecimpung dalam dunia kesehatan harus benar-benar tahu permasalahan di RSIA, kita siap untuk mendukung beliau. Sedangkan kepada Pak Gubernur, sekali kita berharap, RSIA ini dievaluasi secara menyeluruh bukan hanya pergantian direktur saja,” demikian Iskandar Daod.
Sumber: Serambi Indonesia
Terima kasih telah berkunjung di Blog kami! Setelah Anda membaca artikel ini mohon tinggalkan komentar dan jika ingin membagikan atau menyalin isi artikel ini jangan lupa meletakkan sumber link blog http://acehabad.blogspot.com. TERIMA KASIH!
No comments:
Write komentar