TAPAKTUAN | Keluarga pasien Nurbaiti, 55 tahun, asal Kluet Raya, Aceh Selatan mengaku sangat kecewa dengan pelayanan pihak BLUD Rumah Sakit Yuliddin Away Tapaktuan. Soalnya, Nurbaiti yang merupakan pasien terdaftar dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, tidak memeroleh pelayanan maksimal dari pihak rumah sakit milik Pemkab Aceh Selatan tersebut.
Baca: Sebarkan! Ini Alasannya Banyak Orang Jatuh di Kamar Mandi Karena Kena Stroke
“Kami merasa sangat kecewa dengan pelayanan yang diberikan RSUD Yuliddin Away Tapaktuan. Sebab mertua saya, Nurbaiti yang sudah masuk dalam ruangan Intensive Care Unit (ICU) karena berdasarkan hasil diagnosa dokter sudah mengalami penyakit diabetes kronis, justru tidak mampu disediakan obat sesuai resep dokter yang menangani beliau,” kata Tgk. Abrar Muda, salah seorang keluarga pasien kepada wartawan di Tapaktuan, Rabu, 15 Maret 2017.
Abrar Muda, keluarga pasien asal Kluet Raya.@Hendrik |
Menurutnya, sebelum Nurbaiti masuk ruang ICU, petugas medis menyerahkan resep obat dari dokter yang menangani pasien supaya dapat diambil di apotek rumah sakit. Namun dari beberapa jenis obat yang tertera dalam resep dokter, ada satu obat yang tidak tersedia yakni paracetamol infus.
“Karena tidak tersedia di rumah sakit, kemudian petugas medis meminta kami agar membeli di apotek luar rumah sakit menggunakan uang pribadi. Namun, sejumlah apotek dalam Kota Tapaktuan hingga Kecamatan Samadua kami cari, justru tidak tersedia obat tersebut. Sehingga sampai saat ini, khusus untuk obat jenis paracetamol infus sesuai resep dokter itu belum tersedia,” ungkap Abrar Muda.
Mantan Panglima GAM Wilayah Lhok Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan ini menyayangkan kinerja manajemen RSUD YA Tapaktuan. Sebab, di tengah kucuran anggaran begitu besar dari Kementerian Kesehatan RI sumber APBN maupun APBA, Otsus dan APBK, tidak mampu menyediakan obat-obatan secara lengkap untuk kebutuhan pasien.
RSUD Dr H Yuliddin Away Tapaktuan |
“Dengan kejadian yang kami alami ini, timbul pertanyaan dari kita semua bahwa diperuntukkan kemana saja kucuran anggaran yang begitu besar selama ini? Untuk apa Pemkab Aceh Selatan memprioritaskan bangunan fisik rumah sakit yang terus dibangun begitu besar, sementara rakyat yang berobat justru harus membeli obat dengan uang pribadi, bahkan ada kasus sama sekali tidak tersedia obat,” kata Abrar Muda.
Ironisnya lagi, kata Abrar Muda, berdasarkan informasi dihimpun pihaknya, persoalan kekosongan obat di RSUD YA Tapaktuan telah berlangsung sejak lama. Namun, persoalan yang sangat dikeluhkan masyarakat Aceh Selatan khususnya rakyat miskin dari pelosok gampong tersebut, sampai saat ini belum mampu dicari solusi oleh Pemkab Aceh Selatan.
“Terhadap masyarakat dari golongan menengah ke atas oke sajalah membeli obat menggunakan uang pribadi dengan mencarinya di sejumlah apotek di luar rumah sakit baik dalam wilayah Aceh Selatan maupun luar Aceh Selatan. Tapi ketika kondisi seperti ini menimpa rakyat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan, apalagi yang berasal dari pelosok-pelosok gampong dalam wilayah Aceh Selatan, tentu hal ini sangat menyakitkan serta membebani mereka," katanya.
Baca: Nyan Ka Baca! KANKER RAHANG Sebabkan Kematian Akibat MEROKOK
Baca: Nyan Ka Baca! KANKER RAHANG Sebabkan Kematian Akibat MEROKOK
Itu sebabnya, Abrar Muda, meminta Bupati Aceh Selatan T. Sama Indra segera menindaklanjuti secara serius persoalan kekosongan obat di rumah sakit tersebut. "Bupati jangan justru asyik menerima laporan asal bapak senang (ABS) dari oknum–oknum pejabat rumah sakit seperti yang terjadi selama ini, melainkan harus mengecek langsung ke lapangan. Bila perlu segera lakukan investigasi untuk melengkapi materi bahan evaluasi terhadap kinerja manajemen rumah sakit tersebut,” tegas Abrar Muda. [portalsatu]
Artikel Terkait:
Calon Linto Kendarai Kijang Innova Tabrak Kijang Kapsul yang Sedang Pakir
Artikel Terkait:
Calon Linto Kendarai Kijang Innova Tabrak Kijang Kapsul yang Sedang Pakir
No comments:
Write komentar