LANGSA | Terkait
kericuhan antara dua kubu pendukung kandidat calon Bupati dan Wakil
Bupati di Kabupaten Aceh Utara. Calon Gubernur Aceh Irwandi Yusuf angkat
bicara.
Dalam postingan di media sosial facebook,
bekas Gubernur Aceh itu mengatakan itu merupakan baru tahap pemanasan
mesin teror, beruntung masih ada polisi yang dipimpin pak Untung
sehingga Joni cs tidak buntung. Pak Untung yang dimaksud dalam postingan
Irwandi Yusuf adalah Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji.
"Baru
tahap pemanasan mesin teror, Joni dkk dikepung massa tadi malam di Aceh
Utara. Untung ada polisi yang dipimpin oleh Pak Untung, maka Joni cs
tidak jadi buntung," tulis Irwandi Yusuf dalam status facebook-nya seperti yang dikutip AJNN, Minggu (25/12).
Sebelumnya
diberitakan, dua kubu pendukung kandidat di pilkada 2017 yaitu
simpatisan Partai Aceh (PA) dan Partai Nasional Aceh (PNA) dilaporkan
terlibat kericuhan di Gampong leubok Mane, Kecamatan Langkahan, Aceh
Utara, Sabtu, (24/12) malam.
Kronologis Kejadian:
Sebelumnya diberitakan, dua kubu
pendukung kandidat di pilkada 2017 yaitu simpatisan Partai Aceh (PA) dan
Partai Nasional Aceh (PNA) dilaporkan terlibat kericuhan di Gampong
leubok Mane, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Sabtu, (24/12) malam.
Menurut
Irsyad salah seorang warga Langkahan, kericuhan antara pendukung PNA
dan pendukung PA dipicu pemukulan salah seorang pendukung PNA oleh
sejumlah pendukung Partai Aceh.
Tak
terima anggotanya dipukul, sekelompok massa pendukung PNA mengepung
rumah salah seorang kader PA yang Juru Bicara KPA Pase Muhammad Joni.
Rumah juru bicara Partai Aceh willayah
Pase Muhammad Jhoni, di Desa Matang, Drien, Kecamatan Tanoh Jambo Aye,
Kabupaten Aceh Utara kembali diserang oleh massa yang diduga pasangan
calon Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan calon Bupati Aceh Utara (Fa-tar ),
Minggu (25/12).
Informasi yang diterima AJNN,
kronologi kejadian sekitar pada pukul 04.30 WIB dini hari, massa yang
berjumlah 50 orang menggunakan mobil pribadi dan satu pick up berjumlah
10 mobil mendatangi kediaman Muhammad Jhoni di Desa Matang Drien, Kec.
Tanah Jambo Aye Kab. Aceh Utara.
Jubir
KPA/PA M. Jhoni membenarkan adanya penyerangan kembali rumahnya. Bahkan
massa sempat mendobrak pintu dan merusak mobil miliknya.
"Benar
tadi malam sekitar pukul 04.30 WIB, rumah kami kembali diserang. Yang
melakukan penyerangan itu dari massa kader Partai Nasional Aceh (PNA),
pendukung Fa-Tar, dan pendukung calon Bupati Aceh Timur Nek Tu," kata
Muhammad Jhoni kepada AJNN, Minggu pagi.
Selain
menyerang rumahnya, kata Joni, massa juga merusak Kantor Partai Aceh
dan mencabut seluruh bendera Partai Aceh dan baliho yang berada di
sepanjang Jambo Aye.
"Ada beberapa
kantor yang dirusak, seperti Kantor DPC Tanah Jambo Aye, posko
pemenangan Mnsah Panton, posko Rawang Itek, dan posko di depan Masjid
Pase Panton Labu. Bahkan seluruh baliho dan bendera partai yang ada di
Jambo Aye dirusak," ungkap Joni.
Sebelumnya,
kata Joni, massa pertama kali menyerang rumahnya, Sabtu (24/12) sekitar
pukul 22.00 WIB. Namun kejadian tersebut berhasil diamankan oleh
kepolisian. Sehingga tidak terjadi keributan yang besar.
"Penyerangan
ini terjadi karena ada salah seorang kader PA memukul pendukung calon
lain. Tapi saya sudah perintahkan kepada pelaku untuk menyerahkan diri.
Dan itu sudah dilakukan, bahkan polisi sudah menahan pelaku. Tapi kenapa
rumah saya kembali diserang," ungkapnya.
Sumber : Ajnn.net
No comments:
Write komentar