Monday, April 4, 2016

Siyono, Terduga Teroris yang Dibunuh Densus 88 Jasadnya Utuh dan Wangi Waktu di Autopsi

Dokter Forensik: Jenazah Siyono Wangi, Sampai Setelah Saya Cuci Tangan Wanginya Masih Tertinggal

KLATEN - Autopsi terhadap jenazah Siyono, Ahad (3/4/2016) sukses dilakukan. Autopsi dilakukan oleh sembilan dokter forensik dari Muhammadiyah.
Seorang relawan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) yang mengikuti proses, pengangkatan serta penguburan kembali Siyono (34 tahun) memberikan pengakuan.


"Jenazahnya masih utuh mas. Tidak bau. Hanya bau tanah dan berkurangnya rambut," kata pria yang tidak mau disebutkan namanya. Selain itu, dokter spesialis forensik Polri dr. Sigit Harjanto mengatakan dari jenazah almarhum tercium aroma wangi. "Jenazah almarhum wangi, sampai setelah saya cuci tangan, wanginya masih tertinggal," kata Suratmi, istri Siyono menirukan laporan yang didengarnya dari dokter Sigit.

Usai autopsi dilakukan perwakilan dokter forensik didampingi Busyro Muqoddas dan Dahnil Anzar Simanjuntak dari PP Muhammadiyah serta Komisioner Komnas HAM Siane Indriani dan Prof. DR. Dr. Hafidz Abbas memberikan laporan hasil sementara autopsi kepada istri almarhum Siyono. (Baca juga: Hasil Autopsi Sementara, Ditemukan Luka Benda Tumpul dan Patah Tulang pada Jasad Siyono).

Hal serupa juga diperoleh anggota Jurnalis Islam Bersatu (JITU) saat menanyakan kepada relawan lain yang mengikutinya. Sekretaris Islamic Study and Action Center (ISAC) Endro Sudarsono turut mengkonfirmasi kebenaran tentang keutuhan jasad Almarhum Siyono.

Endro yang turut menyaksikan proses autopsi jenazah sempat berbincang dengan Prof. Dr. drg. Sudibyo (70 tahun) yang memimpin proses autopsi. Menurut Prof. Dibyo, kondisi tanah lempung yang basah di sekitar makam sangat membantu awetnya kondisi jenazah.
"Proses autopsi yang dilakukan terhadap Siyono bukanlah autopsi untuk identifikasi namun penentuan tempat luka, trauma pada jasad Siyono,” ujar Prof. Dibyo seperti dituturkan Endro.

Pakar odontologi forensik ini melanjutkan, biasanya dalam rentang waktu dua puluh hari kondisi perut jenazah pada umumnya sudah dalam keadaan terburai. Namun, hal itu tidak terjadi pada jenazah almarhum Siyono.

"Dokter-dokter forensiknya juga banyak yang gak pakai masker. Karena tidak berbau,” sebut Endro.* [Tom/Syaf/voa-islam.com]
http://acehabad.blogspot.com/2016/04/siyono-terduga-teroris-yang-dibunuh.html
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2016/04/04/43256/dokter-forensik-jenazah-siyono-wangi-sampai-setelah-saya-cuci-tangan-wanginya-masih-tertinggal/#sthash.LxqmP3au.4dUr0PZa.dpuf

Terima kasih telah berkunjung di Blog kami! Setelah Anda membaca artikel ini mohon tinggalkan komentar dan jika ingin membagikan atau menyalin isi artikel ini jangan lupa meletakkan sumber link blog http://acehabad.blogspot.com. TERIMA KASIH!

1 comment:
Write komentar