Sunday, April 3, 2016

Potret Nanggroe Kita, Derita Nek Nuh Hidup Sebatang Kara di Gubuk Tua


POTRET NANGGROE ACEH, KATANYA NEGERI KAYA, TAPI MASIH ADA KEHIDUPAN RAKYAT MELARAT

Kondisinya kian lemah. Ia hanya mampu terbaring dengan diselimuti sehelai sarung yang kotor. Di sebuah gubuk tua yang reot itu, ia hidup sebatang kara. Namanya adalah Absyah (65). Warga setempat memanggilnya dengan sebutan Nek Nuh.
  
Absyah (65), Warga setempat memanggilnya dengan sebutan Nek Nuh
Ia tercatat sebagai warga Gampong Trieng Kemukiman Beurandang, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara.

“Soe nyan, tamong, puena ba makanan? (Siapa itu? Masuk, apakah ada bawa makanan),” demikian kalimat itu diucapkan Nek Nuh saat Reporter Waspada Online, Chairul Sya’ban, menyambangi kediaman Nek Nuh, Kamis (31/3), pukul 17.00 WIB. Dalam kondisi lemah, ia memaksa diri untuk mengobrol sejenak sembari menunjukkan kondisinya saat ini.

Rumah yang ia tempati kini nyaris roboh, dinding rumah yang berkontruksi papan justeru pada lapuk dimakan usia. Tidak ada yang istimewa di dalam rumahnya itu, aroma tak sedap juga sempat tercium ketika memasuki rumah Nek Nuh ini. Kelambu yang kotor justru masih dipakai guna mencegah serangan nyamuk dan udara dingin yang masuk dari lubang-lubang dinding yang sudah pada lapuk.

“Kondisi Nek Nuh sekarang ini sedang sakit, Ia tak bisa berbuat banyak selain hanya mampu terbaring di tempat tidurnya yang hanya beralas dari batang pohon pinang. Beliau punya empat orang anak yang kini tinggal di tempat lain, sesekali anaknya datang untuk mencoba membawa ibunya itu berobat, namun Nek Nuh menolak dan meminta untuk tetap bertahan di gubuk itu,” ucap sejumlah warga.

Nek Nuh kini tidak terawat, tubuhnya kurus, rambut panjangnya pada memutih. Panci yang biasa digunakan untuk memasak tampak berserakan, bahkan dalam rumahnya itu mulai dipenuhi dengan sarang laba-laba.

“Makanan sudah habis, sebelumnya anak saya datang kemari bawa makanan,” ucapnya lemah.

Geuchik (kepala desa) setempat, Abbas, menyebutkan kondisi Nek Nuh butuh perhatian dari pemerintah setempat.

“Sudah berulang kali difoto rumah Nek Nuh dengan harapan dapat diberikan bantuan, akan tetapi hingga kini sama sekali tak ada respon apapun, khususnya dari Kecamatan,” ujarnya saat dimintai tanggapan oleh Waspada Online.

Camat Cot Girek, Usman K S.Sos melalui Sekcamnya, Ismuhar, mengaku hingga saat ini pihaknya belum peroleh informasi terkait kondisi Nek Nuh. Sementara pihaknya juga mengaku belum ada dana khusus di Kecamatan untuk hal bantuan, kecuali dalam bentuk pengajuan dari pihaknya kepada pihak terkait.

“Sejauh ini belum ada info tentang Nek Nuh. Jikapun demikian namun tidak ada dana khusus dari Kecamatan, kecuali kita ajukan ke Baitul Mal, baik dari segi jatah hidup ataupun bangunan rumah. Jika dari kecamatan bisa jadi hanya berbentuk sembako alakadar, coba kita telusuri dulu nanti,” ucap Ismuhar saat dihubungi Waspada Online.

Nek Nuh menaruh harapan yang sangat besar kepada orang-orang yang ingin membantunya.

Prihatin

Jum’at (01/4), salah seorang anggota DPRK Aceh Utara mengunjungi kediaman Nek Nuh. H. Ismed Nur Aj Hasan S,Sos selaku anggota Komisi D DPRK Aceh Utara itu bahkan berjanji akan membawa Nek Nuh ke Rumah Sakit di Kota Lhokseumawe. Menurut amatan Ismed, kondisi Nek Nuh kian lemah karena tidak makan. Ismed mengaku sangat prihatin, dan iapun bertanya-tanya mengapa masih ada kondisi warga yang demikian di Kecamatan Cot Girek.

“Sangat miris dan prihatin melihat kondisi Nek Nuh, mengapa masih ada orang seperti ini di Kecamatan Cot Girek. Hari ini juga saya akan membawa Nek Nuh ke RS di Lhokseumawe untuk diberi perawatan, sebab saya lihat Nek Nuh kondisinya dalam keadaan lemah, Nek Nuh mengaku kelaparan. Insyaallah akan dijemput dengan ambulans sore ini,” ujar Ismed kepada Waspada Online, Sabtu (02/4).

Ismed mengaku terkejut setelah membaca berita tentang Nek Nuh disebuah media online dan foto-fotonya yang tersebar dijejaring sosial. Iapun langsung turun kelokasi untuk melihat langsung tentang apa yang telah diberitakan itu. Dan terbukti, apa yang ia baca adalah benar kenyataannya.

Menurut Ismed sebagaimana disampaikan warga setempat, Nek Nuh miliki empat orang anak yang kini sang anak tinggal ditempat berbeda. Lantas si anak hanya sesekali mendatangi kediaman sang ibu dengan membawa segumpal makanan.

Saat disinggung soal biaya, Ismed secara tegas menyatakan bahwa semua biaya akan ditanggung olehnya. Saat ini Nek Nuh hanya sebatangkara, lantas iapun memerintahkan seorang warga untuk menjaga Nek Nuh selama dirawat di Rumah Sakit. Bahkan, sipenjaga pun nantinya akan ditanggung seluruh biaya makan dan minum selama dirumah sakit menjaga nenek malang itu.

Selain Ismed, yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Utara tersebut, Nek Nuh juga dikunjungi oleh lembaga sosial dari Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Aceh Utara dihari yang sama dengan waktu berbeda. Menurut Sekjen IPSM, Mukhtaruddin S.Sos, pihaknya akan berupaya sekuat mungkin untuk mendapatkan hal-hal yang layak untuk Nek Nuh.

“Saya sudah lihat langsung kemarin bagaimana kondisi Nek Nuh usai membaca berita disebuah media online. Ya kondisinya sangat memprihatinkan dan butuh segera perhatian semua pihak, bahkan kita juga upayakan Nek Nuh bila sehat nanti akan dibawa ke Panti Jompo di Banda Aceh. Namun semua itu butuh koordinasi yang kuat dengan anak-anaknya,” jelas Mukhtar.[] Sumber: waspada.co.id


Terima kasih telah berkunjung di Blog kami! Setelah Anda membaca artikel ini mohon tinggalkan komentar dan jika ingin membagikan atau menyalin isi artikel ini jangan lupa meletakkan sumber link blog http://acehabad.blogspot.com. TERIMA KASIH!

No comments:
Write komentar