Wednesday, April 20, 2016

Katanya Indonesia Bangga Memililiki Suku Bangsa ACEH, Tapi...

Bangganya Indonesia Memiliki Suku Aceh

Tari Saman
Kekayaan Indoensia yang tidak dimiliki bangsa lain tentu saja budaya. Keaneka ragaman seni dan adat istiadat seringkali membuat negara tetangga merasa tergoda ingin memilikinya. Bukankah sering budaya negeri ini diklaim negara asing?

Salah satu suku di Indonesia yang begitu kaya adalah Aceh. Budaya serta adat istiadat suku Aceh masih terjaga hingga kini. Dan lima budaya ini tentu saja membuat Indonesia bangga memilikinya.

Budaya Perkebunan

Satu hal yang membanggakan dari Aceh adalah budaya yang berkembang sejak dulu tentang larangan menebang pohon. Kebijakan masyarakat aceh adalah taat pada peraturan untuk tidak menebang pohon pada radius 500 meter dari tepi danau.
Salah satu suku di Indonesia yang begitu kaya adalah Aceh. Budaya serta adat istiadat suku Aceh masih terjaga hingga kini. Dan lima budaya ini tentu saja membuat Indonesia bangga memilikinya.

Budaya Perkebunan

Satu hal yang membanggakan dari Aceh adalah budaya yang berkembang sejak dulu tentang larangan menebang pohon. Kebijakan masyarakat aceh adalah taat pada peraturan untuk tidak menebang pohon pada radius 500 meter dari tepi danau.

0
Pohon Cemara
Pohon-pohon yang terletak di kanan kiri sungai, rawa, atau mata air lainnya juga terlarang untuk di tebang. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, adanya pohon juga mengurangi dampak bencana alam dari perairan.

Tari-tarian

Salah satu budaya yang terkenal dari Aceh tentu saja tari-tariannya yang beragam. Beberapa diantaranya bahkan sudah dikenal secara Internasional. Bahkan,  tari Saman telah ditetapkan UNESCO sebagai Daftar “Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia” dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.

Tari Saman
Tarian Saman sendiri dimainkan oleh belasan, atau puluhan penari. Namun, jumlah penari haruslah ganjil. Ada pula pendapat yang mengatakan jika tarian ini dimainkan kurang lebih 10 orang. Dua diantaranya bertugas memberi aba-aba dan bernyanyi. Namun, saat ini, banyak anggapan jika makin banyak penari, makin semarak pula tarian yang dibawakan.

Pakaian Adat

Kekayaan Aceh yang lainnya yaitu pakaian adat. Pakaian khas suku aceh sangat dipengaruhi oleh agama islam. Bahkan pakaian tradisional untuk pria pun sopan dan tertutup. Disebut Baje Meukasah, yaitu jas dengan bagian leher yang tertutup. Untuk bawahan memakai Cekak Musang atau celana panjang, serta dilengkapi dengan kain sarung.

Linto baro dan dara baro dengan pakaian adat Aceh

Bagi wanita, pakaian adat berupa baju kurung berlengan panjang. Memiliki kerah menyerupai pakaian adat China. Ada pula pernak-pernik yang digunakan sebagai pelengkap seperti kalung, gelang tangan, gelang kaki, anting dan ikat pinggang.

Rumah Adat

Rumah adat dari aceh disebut Krong Bade. Rumah ini merupakan identitas Aceh. Materi yang membangun rumah ini adalah kayu mempunyai makna bahwa masyarakat Aceh sangat dekat dengan alam. Dalam membangun rumah ini, masyarakat tidak menggunakan paku, melaikan tali. Sedang ukir-ukiran yang terdapat pada rumah ini berarti status sosial yang dimiliki masyarakat.
0
Rumoh adat Aceh
Sayangnya saat ini di Aceh sangat jarang berdiri rumah adat ini. Budaya ini salah satu yang nyaris punah. Masyarakat pada umumnya memilih membangun rumah modern yang lebih mewah dan bertahan lama.

Lagu Daerah

Bicara tentang adat dan budaya Aceh, tentu saja tak lepas dari lagu daerahnya. Aceh memiliki banyak sekali lagu adat yang menggunakan bahasa mereka.  Salah satu lagu Aceh yang cukup terkenal adalah Bungong Jeumpa.

Not lagu Bungoeng Jeumpa
Lagu Bungong Jeumpa sendiri adalah tentang bunga cempaka yang harum baunya. Meski saat ini dunia musik di Indonesia sedang tergila-gila pada aliran modern, semoga lagu-lagu Adat yang menjadi ciri khas Indonesia tidak sampai dilupakan.
Aceh memang salah satu suku yang banyak dikenal di Indonesia. Keragaman yang dimilikinya membuat Indonesia makin kaya. Meski zaman makin berkembang, baiknya kita tidak melupakan jati diri dan budaya warisan leluhur.

No comments:
Write komentar