BANDA ACEH - Bakal calon (balon) gubernur Aceh periode 2017-2022, Irwandi Yusuf mengembalikan berkas formulir pendaftaran balon kepala daerah ke Kantor DPD Partai Demokrat
Aceh, Banda Aceh, Senin (11/4) sore. Irwandi mengikuti survei untuk
dipilih sebagai calon gubernur yang diusung atau didukung Partai Demokrat Aceh.
Pada pengembalian berkas itu, Irwandi diwakili oleh Juru Bicara
(Jubir) Partai Nasional Aceh (PNA), Thamren Ananda bersama Tim Relawan
Irwandi. Sementara Irwandi sedang melakukan kunjungan politik
ke Singkil dan Subulussalam. Pengembalian berkas formulir itu diterima
oleh Ketua Tim Penjaringan Balon, Yunus Ilyas dan sejumlah pengurus
Partai Demokrat Aceh.
Thamren seusai mendaftar kepada Serambi mengatakan, Irwandi Yusuf mendaftar ke Demokrat setelah melalui berbagai pertimbangan. Sebelumnya, Tgk Agam, sapaan akrap Irwandi Yusuf, juga mendaftarkan diri ke Partai NasDem Aceh. Thamren berharap, dalam proses penjaringan Demokrat dapat memilih Irwandi sebagai calon kandidat untuk diusung.
“Keberasamaan Pak Irwandi dengan Partai Demokrat tidak hanya sebatas pada proses pencalonan gubernur Aceh. Tapi ini bisa menjadi kebersamaan sampai lima tahun ke depan kalau Bang Wandi (Irwandi) diberi mandat dan kepercayaan oleh masyarkaat Aceh untuk memimpin Aceh. Sehingga kita bisa bersama-sama dengan Demokrat untuk membangun Aceh,” katanya.
Kendati demikian, Thamren mengaku bahwa Demokrat tidak bisa mengusung calon sendiri karena tidak mencukupi perolehan kursi di parlemen. Untuk dapat mengusung calon sendiri, maka Demokrat harus melakukan koalisi dengan partai politik lain, hal ini juga berlaku untuk Partai NasDem. Untuk diketahui, partai yang bisa mengusung calon sendiri hanya Partai Aceh.
“Karena Partai Demokrat dengan PNA saja tidak cukup atau Partai Nasdem dengan PNA juga tidak cukup. Alangkah indahnya kalau (koalisi) ini kita bangun bersama-sama kemudian koalisi partai ini bisa mengusung Pak Irwandi,” ujar politisi PNA ini.
Menurutnya, alasan Irwandi ikut survei yang dilakukan Partai Demokrat dan Partai NasDem karena ia memiliki keinginan besar untuk bertarung dalam kancah pilkada melalui jalur partai politik. Tapi, apabila nanti Irwandi tidak mendapat dukungan dari partai politik, baru ia memilih jalur independen.
“Kita membangun Aceh tidak mungkin sendiri dengan situasi Aceh yang sangat amburadul hari ini, maka kita ingin membangun Aceh secara bersama-sama dengan melibatkan partai politik. Namun apabila partai politk yang kita harapkan tidak mengusung Pak Irwandi, maka Pak Irwandi tetap maju melalui jalur perseorangan,” pungkasnya.(mas)
Sumber: Serambi Indonesia
Irwandi Yusuf |
Thamren seusai mendaftar kepada Serambi mengatakan, Irwandi Yusuf mendaftar ke Demokrat setelah melalui berbagai pertimbangan. Sebelumnya, Tgk Agam, sapaan akrap Irwandi Yusuf, juga mendaftarkan diri ke Partai NasDem Aceh. Thamren berharap, dalam proses penjaringan Demokrat dapat memilih Irwandi sebagai calon kandidat untuk diusung.
“Keberasamaan Pak Irwandi dengan Partai Demokrat tidak hanya sebatas pada proses pencalonan gubernur Aceh. Tapi ini bisa menjadi kebersamaan sampai lima tahun ke depan kalau Bang Wandi (Irwandi) diberi mandat dan kepercayaan oleh masyarkaat Aceh untuk memimpin Aceh. Sehingga kita bisa bersama-sama dengan Demokrat untuk membangun Aceh,” katanya.
Kendati demikian, Thamren mengaku bahwa Demokrat tidak bisa mengusung calon sendiri karena tidak mencukupi perolehan kursi di parlemen. Untuk dapat mengusung calon sendiri, maka Demokrat harus melakukan koalisi dengan partai politik lain, hal ini juga berlaku untuk Partai NasDem. Untuk diketahui, partai yang bisa mengusung calon sendiri hanya Partai Aceh.
“Karena Partai Demokrat dengan PNA saja tidak cukup atau Partai Nasdem dengan PNA juga tidak cukup. Alangkah indahnya kalau (koalisi) ini kita bangun bersama-sama kemudian koalisi partai ini bisa mengusung Pak Irwandi,” ujar politisi PNA ini.
Menurutnya, alasan Irwandi ikut survei yang dilakukan Partai Demokrat dan Partai NasDem karena ia memiliki keinginan besar untuk bertarung dalam kancah pilkada melalui jalur partai politik. Tapi, apabila nanti Irwandi tidak mendapat dukungan dari partai politik, baru ia memilih jalur independen.
“Kita membangun Aceh tidak mungkin sendiri dengan situasi Aceh yang sangat amburadul hari ini, maka kita ingin membangun Aceh secara bersama-sama dengan melibatkan partai politik. Namun apabila partai politk yang kita harapkan tidak mengusung Pak Irwandi, maka Pak Irwandi tetap maju melalui jalur perseorangan,” pungkasnya.(mas)
Sumber: Serambi Indonesia
Terima kasih telah berkunjung di Blog kami! Setelah Anda membaca artikel ini mohon tinggalkan komentar dan jika ingin membagikan atau menyalin isi artikel ini jangan lupa meletakkan sumber link blog http://acehabad.blogspot.com. TERIMA KASIH!
No comments:
Write komentar