ACEHABAD.COM, BANDA ACEH – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Abdullah Saleh, menanggapi pernyataan Wali Nanggroe Malik Mahmud Al-Haythar yang meminta rakyat Aceh menahan diri untuk mengibarkan bendera bulan-bintang.
“Bendera Aceh bukanlah hal yang baru, itu persoalan yang sudah panjang, mulai 2013, 2014, 2015, dan sekarang 2016,” kata Abdullah Saleh saat dijumpai Klikkabar.com usai mengisi diskusi publik tentang polemik bendera di A Cafee, Jeulingke, Banda Aceh, Selasa sore, 29 Maret 2016.Abdullah Saleh bersama Adi Laweung |
Dalam pernyataan sebelumnya, Wali Nanggroe meminta masyarakat untuk tidak mengibarkan bendera bulan bintang hingga ada ketentuan yang pasti baik dari Pemerintah Aceh maupun pemerintah pusat. Pasalnya, hingga saat ini, kedua belah pihak masih belum menemui titik temu dalam pembahasan bendera dan lambang Aceh yang telah disahkan DPRA sejak tahun 2013 lalu.
[Baca juga: Wali Nanggroe Minta Masyarakat Aceh Tahan diri Kibarkan Bendera Bintang Bulan, Sepakat?]
“Masyarakat memang merindukan bendera Aceh bisa berkibar beriringan dengan bendera Indonesia. Tapi, persoalan ini jangan sampai menimbulkan konflik baru yang bahkan berujung pada saling fitnah antarsesama orang Aceh,” ujar Wali Nanggroe seperti dikutip Kepala Biro Humas Setda Aceh, Frans Dellian.
Menurut Abdullah, menunggu saja tidak cukup dalam persoalan bendera. Katanya, masyarakat juga tak bisa terus-terusan diminta bersabar dan menahan diri untuk menaikan bendera yang sudah disahkan lembaga dewan Aceh itu. Ia meminta semua pihak untuk berusaha semaksimal mungkin agar persoalan bendera segera selesai dan bendera bulan bintang dapat segera dikibarkan secara resmi.
“Jangan asik mengimbau untuk tidak mengibarkan tapi sama-sama berusaha untuk terwujud keinginan rakyat Aceh ini,” pungkas politisi Partai Aceh itu
Terima kasih telah berkunjung di Blog kami! Setelah Anda membaca artikel ini mohon tinggalkan komentar dan jika ingin membagikan atau menyalin isi artikel ini jangan lupa meletakkan sumber link blog http://acehabad.blogspot.com. TERIMA KASIH!
No comments:
Write komentar