TGK H USMAN BIN TGK ALI Lahir
di Kuta Krueng Pidie Jaya pada tanggal 31 Desember 1940 dengan nama
lengkap Tgk H Usman bin Tgk Ali. Setelah menyelesaikan Sekolah Rakyat
(SR) Tgk H Usman langsung menggeluti pengetahuan Islam di Dayah Ma’hadal
Ulum Diniyyah Islamyyah (MUDI) Mesra Samalanga – Bireuen, semasa
mengaji di Dayah MUDI Mesra Samalanga telah nampak terlihat kepribadian
seorang ulama, mulai dari sifat, karakter hingga kemampuan menyerap
berbagai ilmu pengetahuan dengan cepat.
TGK H USMAN BIN TGK ALI |
Sebagai seorang murid, Tgk H Usman selalu menghormati gurunya, hingga ilmu yang beliau peroleh-pun mengandung keberkatan (bermanfaat), karena dalam keyakinan aneuk dayah memuliakan dan menghormati guru merupakan salah satu factor keberkatan pada ilmu. Dan hal ini dipraktekkan dalam keseharian Tgk H Usman, walhasil sepulang dari dayah MUDI Mesra Samalanga beliau mendirikan Dayah Darul Munawwar di Kuta Krueng, Bandar Dua yang dulunya tunduk ke kabupaten Pidie, namun sekarang masuk wilayah kabupaten Pidie Jaya setelah pemekaran pada tahun 2007 lalu.
Kehadiran Tgk H Usman yang akrab disapa Abu Kuta Krueng dalam kancah pendidikan di Aceh telah menoreh catatan sejarah Aceh sebagai bumi seribu dayah dan satu lagi bertambah lampu penerang di bumi Serambi Mekkah. Hari ini Abu Kuta dipandang sebagai seorang tokoh ulama karismatik Aceh yang selalu dihormati dan menjadi kebanggaan orang Aceh.
Abu Kuta Krueng : Umat Islam Jangan Terlalu Sibuk Dengan Urusan Dunia
Ulama kharismatik Aceh, Tgk. H. Usman Kuta Krueng
menghimbau umat Islam agar tidak terlalu menyibukkan diri dengan urusan
duniawi sehingga melupakan urusan akhirat.
“Umat Islam yang ada di seluruh penjuru dunia kini sedang menyambut datangnya bulan Ramadan, tujuan bulan Ramadan adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, kalau kita terus disibukkan dengan urusan duniawi termasuk bekerja tanpa henti, maka tujuan ini akan gagal dicapai,” demikian diantara beberapa nasehat yang disampaikan Abu Kuta Krueng ketika menyampaikan khutbah Jumat pada pelaksanaan ibadah salat Jumat untuk yang pertama kalinya di Masjid Imum Syafi’i Desa Teupin Kupula, Kecamatan Jeunib, Kabupaten Bireuen, Jumat, (12/6/2015)
“Umat Islam yang ada di seluruh penjuru dunia kini sedang menyambut datangnya bulan Ramadan, tujuan bulan Ramadan adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, kalau kita terus disibukkan dengan urusan duniawi termasuk bekerja tanpa henti, maka tujuan ini akan gagal dicapai,” demikian diantara beberapa nasehat yang disampaikan Abu Kuta Krueng ketika menyampaikan khutbah Jumat pada pelaksanaan ibadah salat Jumat untuk yang pertama kalinya di Masjid Imum Syafi’i Desa Teupin Kupula, Kecamatan Jeunib, Kabupaten Bireuen, Jumat, (12/6/2015)
No comments:
Write komentar