oleh, Mustaqim*
BELAKANGAN ini Aceh diributkan oleh anggaran Rp 650 miliar yang diperuntukan kepada mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Pada saat Debat Kandidat Gubernur Aceh jilid 2, masalah tersebut kembali disinggung dan diperdebatkan.
Sebenarnya kami tulis surat ini karena kami peduli dan khawatir akan masa depan Aceh. Kami resah, takut, dan gelisah jika kasus dan praktik seperti itu dibiarkan berlarut larut. Anggran Rp 650 miliar sungguh tidak sedikit, mengingat Aceh merupakan provinsi dengan peringkat kemiskinan terparah nomor dua di Sumatera.
Dengan segenap kerendahan hati, kami mengharapkan kepada pihak berwenang, terutama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar berkenan mengusut aliran dana tersebut.
Kami tidak ingin ketidakberesan laporan pembagian anggaran (klaim atas hak) akan memicu terjadinya konflik di antara elite kombatan GAM di Aceh. Hal itu tentu akan memperumit iklim politik, ekonomi dan kondisi sosial Aceh di kemudian hari.
Sekiranya ada tercium aroma penyalahgunaan atau terindikasi ada “penumpang gelap” di tubuh elite kombatan GAM, yakni orang yang ikut merasakan manfaat dana anggaran Rp 650 miliar, namun tidak memberi kontribusi tolong segera diproses secara bijak sesuai dengan hukum dan UU yang berlaku di negeri kita.
Kami menunggu perkembangan baiknya dari pengungkapan kasus ini. Terima kasih. (Serambi Indonesia)
Mustaqim*
Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan Aceh (Lemkaspa) Email: mesutmustaqim@gmail.com
Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan Aceh (Lemkaspa) Email: mesutmustaqim@gmail.com
No comments:
Write komentar