Thursday, March 24, 2016

Secara Geriya Teungku Batee Satukan Mantan Kombatan

Gerak Gerilya Teungku Batee Satukan Mantan Kombatan

PRIA itu berpakaian necis. Badannya tegap. Matanya menyorot seisi warung. Dia kemudian tersenyum ke arah kami.


Hari itu, Selasa sore 22 Maret 2016, suasana warung Serambi Kupi, Jalan Prof. Ali Haymi, Kota Banda Aceh, memang relative sepi. Hanya beberapa meja yang terisi.

“Piyoh Teungku Batee,” ujar seorang mantan kombatan dari Pase dari sudut warung di bagian dalam.


Teungku Batee, Eks Komandan Perang GAM Wilayah Batee Iliek
Pria yang dipanggil Teungku Batee tersenyum. Dia kemudian bergegas menuju ke meja yang kami tempati.

Teungku Batee memilih duduk di kursi sebelah kanan wartawan. Senyumnya hangat.

Beberapa pria yang berbadan kekar menyusul Teungku Batee dari belakang. Mereka juga mantan kombatan GAM dari wilayah Batee Liek.

Teungku Batee merupakan sapaan untuk sosok bernama lengkap Husaini M Amin. Pria kelahiran Samalanga, Kabupaten Bireuen ini merupakan salah seorang mantan kombatan GAM yang sukses menjadi pengusaha usai penandatangan MoU Helsinki. Dia mengelola perternakan hingga budidaya buah naga. Usahanya terbilang sukses.

Sebelumnya, saat Aceh masih berkonflik, Teungku Batee merupakan Komandan Operasi Wilayah Batee Iliek dengan jumlah pasukan mencapai 2.000 orang.

“Saat ini saya sedang kembali bergerilya,” ujar Teungku Batee dengan mimik wajah serius.

“Saya sedang bergerilya untuk menyatukan kembali mantan-mantan kombatan GAM dalam satu komando. Alhamdulillah cukup berhasil,” ujar pria murah senyum ini lagi.

Sebagaimana yang diketahui, pilkada 2012 membuat mantan kombatan GAM pecah dalam dua kubu. Satu kubu mendukung Irwandi Yusuf. Satu kubu lagi bersama Mualem Muzakir Manaf.

Pilkada 2012 sendiri dimenangkan oleh pasangan Zikir atau Zaini-Muzakir. Usai pilkada, Irwandi Yusuf kemudian mendirikan partai lokal bernama PNA. Namun partai ini belum mendapat perhatian yang besar dari masyarakat Aceh.

“Di Bireuen, terutama dari Daerah 4, persatuan mantan kombatan GAM sudah terjadi. Saya bergerilya dari satu tempat ke tempat lainnya agar mantan kombatan kembali dalam satu komando. Alhamdulillah cukup berhasil,” ujarnya lagi.

“Kawan-kawan kembali dalam barisan. Saya berharap seluruh daerah lainnya bisa seperti D4,” kata Teungku Batee.

Menurutnya, perpecahan hanya akan membuat cita-cita perjuangan gagal diraih. “Saya sepakat seperti keinginan Mualem agar seluruh mantan kombatan kembali bersatu. Keinginan tersebut sangat mulia. Makanya saya ingin membantu Mualem untuk menyatukan para pihak di lapangan. Alhamdulillah, untuk Bireuen ini sudah terjadi. Untuk membangun Aceh, perlu dukungan semua pihak. Namun pertama yang harus dilakukan adalah penyatuan dari mantan kombatan itu sendiri. Saya dukung Mualem,” ujar Teungku Batee.

Sekitar pukul 17.00 WIB, Teungku Batee minta izin untuk pamit. “Kapan-kapan kita berdiskusi lagi,” ujarnya.[] (mal)

https://www.facebook.com/aceh.abad/ 

No comments:
Write komentar